Tampilkan postingan dengan label Reviews. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Reviews. Tampilkan semua postingan

Sate Mendo Wendy’s Tegal, Kuliner yang Wajib Dicoba Saat Jalan-Jalan di Tegal

 

Sate Mendo Wendy's Tegal, dari Gak Suka Sate Kambing Sampai Pingin Nambah!

Cerita kuliner kali ini dari food blogger Dita (IG @rumikasjourney). Yakni sate kambing yang sudah legend di Tegal dan dapat poin bagus di Google. Namanya Sate Mendo Wendy’s Tegal.

Sate Mendo Wendy’s Tegal berlokasi di Jl. Letjen. Suprapto No.59, Kraton, Kec. Tegal Bar., Kota Tegal, Jawa Tengah 52112. Jam bukanya antara pukul 08.00-19.00.

Sate Wendy’s yang dikunjungi oleh Mbak Dita dan keluarganya ini adalah pusatnya, sedangkan untuk cabangnya ada di Jl. Kapten Ismail, masih di kota Tegal.


"Rasa Satenya Juara!" ucap Dita.

Untuk satu porsi sate kambing berisi 10 tusuk. Ukurannya sedang, gak terlalu besar dan gak sedikit juga. Harganya Rp 55.000,-. Gimana menurut manteman apakah harga ini pas atau terlalu mahal?

Kalau menurut Dita harganya worth it banget! Karena rasa sate kambingnya memang benar-benar enak, gak ada bau sama sekali, dan tentu saja empuk. Dita aja yang gak begitu suka sate kambing, bisa suka, lho. (Bahkan pingin pesan lagi! Hehe…). Ditambah pakai bumbu kecap pedas manisnya yang khas. Mantap rasanya!


Harga Menu di Sate Mendo Wendy’s

Tertarik juga buat nyobain Sate Mendo Wendy’s di Tegal??? Berikut list daftar harganya.

  • Sate Kambing (10 tusuk) Rp 55.000,-
  • Sop Kambing Rp 30.000,-
  • Gulai Kambing Rp 30.000,-
  • Asem-asem Kambing Rp 30.000,-
  • Nasi Putih Rp 5.000,-
  • Es Teh Manis Rp 5.000,-
  • Jeruk Panas Rp 10.000,-


Selengkapnya cerita Dita tentang Sate Mendo Wendy's Tegal dapat dibaca di blognya https://www.rumikasjourney.com/2023/01/sate-kambing-favorit-sate-mendo-wendys-tegal.html

Jajan Kue dan Roti Favorit di Toko Legendaris Majestyk

 

Ada salah satu toko kue legendaris di Jakarta yang menjadi favorit food blogger Myra Anastasia, yakni Majestyk.

Majestyk adalah toko kue yang berdiri sejak tahun 1976. Berawal dari toko kecil di Medan. Menjajakan berbagai kue dan roti buatan sendiri.

Banyak yang bilang kalau juaranya kue di Majestyk ini adalah Bika Ambon. Tetapi, Myra paling menyukai Bolu Gulung Kacang. 



 

Ada banyak pilihan kue dan roti jadul di Majestyk. Pelanggan tinggal pilih mana yang disukai. 

Banyaknya pilihan kue dan roti, tentu cocok banget dijadikan oleh-oleh atau dikonsumsi sendiri.

 

Kemudian pada tahun 1984, toko kue dan roti ini mulai dikelola secara profesional dan diberi nama Majestyk. 

Hingga kini Majestyk Bakery & Cake Shop sudah mempunyai toko kurang lebih sebanyak 14 di Medan, 20 di Jabodetabek, 3 di Surabaya, 2 di Cirebon, 1 di Bali, dan 13 di Sumatera Utara.

Ulasan lengkapnya dapat dibaca di blog Myra pada tautan berikut: https://www.jalanjalankenai.com/2022/02/majestyk-toko-kue-dan-roti-yang-legendaris.html

Pengalaman Makan The Maid's Nasi Goreng di Kitchenette

Review The Maid’s Nasi Goreng Kitchenette

Sekitar awal Desember 2022 ini, Fenni berkesempatan berkunjung ke Kitchenette di level 1 Pasific Place Mall. Ini bukan kunjungan pertama Fenni ke Kitchenette, sebab sebelumnya pada bulan Juni di tahun yang sama, Fenni sudah pernah, tetapi yang di Summarecon Mall Kelapa Gading 3 lantai dasar. 

Kitchenette punya beberapa cabang, di antaranya di Jakarta, Surabaya, Bali, dan Dubai. Jadi, Fenni sudah berkunjung ke Kitchenette di tempat yang berbeda.


Menu di resto yang merupakan bagian dari Ismaya Group ini beragam. Ada makanan khas Indonesia, dan internasional. "Khusus untuk muslim dalam memilih makanan dan minuman, bisa di ceki-ceki dulu ya ingredients atau catatan tentang makanannya, seperti pork dan wine," ujar Fenni.

Ada beberapa menu yang sempat jadi sasaran kamera Fenni, di antaranya: 

  • Lasagna a la Nonna, harga Rp 79.000, dengan bechamel and a hearty tomato sauce. 
  • Minuman Lemon and Mint Rp 45000, rasanya segar dan membangkitkan mood
  • Garlic Fries with aioli sauce Rp 45.000, renyah kentangnya.

Dari beberapa menu yang dicoba, ada satu menu yang bikin Fenni penasaran dan akhirnya diulas di blognya, yakni  The Maid’s Nasi Goreng Kitchenette. 

 

Berikut ulasan Fenni:

Dari Segi Penampilan

The Maid’s Nasi Goreng ala Kitchenette yang dari penampakkannya terlihat full. Apalagi nih pas saya menerima hidangan yang aromanya nikmat ini, masih ngebul gaess, alias panas. Jadinya pas santapan pertama berasa hangatnya. Platingnya cukup rapi dengan penataan dan kombinasi warnanya manis. 

Dari Segi Isian 

Isian dalam nasi goreng tradisional Indonesia ini ada kerupuk udang, seafood (udang), telur ayam (mata sapi), dan sate ayam. Lengkap dengan potongan tomat, acar timun-wortel, lalapan daun selada, dan ada satu daun lainnya. Bisa dikatakan di sini ada karbo, protein, lemak, mineral, vitamin dari sayuran. 

Cita Rasa The Maid’s Nasi Goreng

Pada nasinya itu tidak terlalu pulen, lembut, dan padat. Kamu yang suka pedas ataupun tidak, tersedia level pedas. Saya pilih yang less spicy alias level pedas paling rendah masih terasa semriwing pedasnya, tapi malah menurut lidah saya sih asik jadinya. 

Ke bagian sayuran, rasa asamnya acar masih aman, jadi saat dikolaborasikan antara nasi goreng acar dan selada nikmatnya makin bertambah. Sedangkan untuk bagian telur mata sapi, tingkat kematangannya pas. Tidak ada rasa amis, dan cocok jadi teman nasi goreng ala Kitchenette plus dengan kerupuk udangnya yang kriuk. 

Dengan harga Rp 105.000 menurut saya The Maid’s Nasi Goreng ala Kitchenette ini terbilang nampol dan cocok dijadikan hidangan makan siang. Alhamdulillahnya saat memilih The Maid’s Nasi Goreng saya kombinasikan dengan minum air putih, yaitu aqua reflection. Itu aja udah bikin kelenger, hehe. 

Secara keseluruhan, The Maid’s Nasi Goreng ala Kitchenette ini enak. Kalau datang ke sini lagi alias Kitchenette Pasific Place Mall atau cabang lainnya, The Maid’s Nasi Goreng bisa jadi pilihan saya lagi mungkin dengan menaikkan level pedasnya (asiik). 

Selengkapnya dapat di baca di blog Fenni berikut https://www.fennibungsu.com/2022/12/review-maids-nasi-goreng-kitchenette.html


Tempat Kuliner ala Jepang di Cijantung Jakarta Timur


Kuliner ala Jepang di Saka Coffee Roaster

Kuliner khas Jepang sudah cukup lama merajai kuliner Indonesia. Aneka jenis makanannya sangat digilai oleh masyarakat Indonesia. Alasannya karena makanan dan dessert Jepang memiliki rasa yang khas. Bahan baku makanannya pun tidak neko-neko. 

Meskipun kuliner Jepang memiliki keunikan tersendiri dan memiliki bentuk yang lucu-lucu namun memiliki rasa yang sangat lezat.

Nah, buat yang ingin mencari rumah makan bernuansa Jepang, food blogger Rach Alida Bahaweres merekomendasikan Saka Coffee Roaster yang bisa menjadi pilihan. 

Kedai makanan Jepang ini terletak di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.


Tempat ini terbagi dua yakni outdoor dan indoor

Di area indoor, meja dan kursi makannya terbuat dari kayu berwarna cokelat muda. 

Ada ruangan bersekat kayu berongga yang bersisi beberapa kursi dan meja yang didesain bisa untuk lebih dari enam orang. 

 

Karena memang ala ala Jepang, maka makanannya juga kebanyakan kuliner Jepang seperti sushi, dimsum hingga takoyaki. 

Sushinya aja ada banyak varian dan beragam harga juga. Jika berkunjung disana, pesanlah :

  • kani mentai sushi (Rp 26.000) 
  • shibuya cookie (Rp 28.000) 
  • takoyaki (Rp 27.000)

 

Untuk kani mentai sushi, saos mentainya enak dan berlimpah. Jadi nggak sekedar olesan di atas sushi saja. 

Sushi jumlahnya enam buah dan ukurannya agak sedikit kecil tapi memang pas buat sekali hap alias sekali makan. 

Minuman shibuya cookies bisa jadi pilihan karena rasanya coklatnya berasa banget dan ada serpihan cookies yang memang mendominasi shibuya cookie.

============

Untuk cerita pengalaman dan ulasan lebih lengkap mengenai kuliner Jepang di Saka Coffee Roaster, silakan baca di blog Mbak Alida pada link berikut: 

Mencicipi Kuliner ala Jepang di Saka Coffee Roasters

Pengalaman Makan Sate di Pondok Sate Kambing Muda Yogya H. Paijo

 

Siapa yang suka makan sate dan tongseng dari bahan baku daging kambing muda? 

Mom blogger April Hamsa punya rekomendasi restoran yang menyediakan menu tersebut, nih.  Nama restorannya Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo. Restoran ini memiliki beberapa cabang di antaranya ada di Rawa Buntu (Bintaro) dan Pondok Ranji.

Restoran ini cocok buat ngumpul ramai-ramai dengan banyak orang, baik keluarga maupun sahabat, karena tempatnya sangat luas. Bahkan, untuk cabang Bintaro terdapat playground untuk anak yang membuat restoran ini kids friendly. Pengunjung bisa memilih makan di dalam gedung atau duduk lesehan di gazebo.

Menu andalannya adalah sate kambing muda. Daging kambingnya empuk, potongan dagingnya besar, tidak bau prengus, dan bumbunya meresap ke dagingnya. 

Ada pula tongseng kambing yang melimpah porsinya dan bumbunya terasa sekali rempah-rempahnya. Buat yang enggak suka makan kambing, tenang, ada pilihan sate ayam dan beberapa menu lain juga. Rasanya tak kalah lezat, kok.

Selain makanan berat, Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo ini juga menyediakan camilan. April Hamsa merekomendasikan camilan tahu gorengnya yang disajikan dengan kecap pedas.

Untuk minuman yang disajikan di restoran ini beragam, mulai dari es teh, aneka jus, es susu soda gembira, es kelapa, minuman jamu, dan lain-lain. Tinggal memesan sesuai selera saja.

Buat yang tertarik menikmati sate dan tongseng juga di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo, mampir ke review-nya April Hamsa dulu yuk di postingan berikut: Merayakan Wedding Anniversary di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo Cabang Bintaro

Arem-arem Mie Solusi Bekal yang Gurih dan Nagih!



Adakah yang tahu apa Beda Arem-arem, Lontong, Lemper, Ketupat dan Buras?

Nama ‘arem-arem’ sangat khas Bahasa Jawa. Berbeda dengan  ‘lontong’ yang lebih menasional. Jadi, apa sih beda arem-arem, lontong, lemper, ketupat dan buras?

Penasaran akan jawabannya, ambu Maria G Soemitro browsing dan menemukan fakta-fakta yang membuat beliau, juga para pembaca jadi tahu perbedaan dari makanan tersebut.

Resep Arem-arem Mie yang Gurih dan Nagih

Gagal masak nasi? Setelah rice cooker jadi peralatan yang wajib ada di dapur, kayanya gak ada lagi cerita tentang gagal masak nasi ya? Tentu saja kecuali lupa ceklelin tombol memasak.

Salah satu penyebab gagalnya pembuatan nasi adalah sewaktu mengaron beras. Airnya harus pas, dan agar proses memasak berlanjut tuntas, jangan lupa menutup panci setelah proses mengaron selesai. 

Ribet ya? Karena itu senang rasanya ketika melihat video tentang arem-arem mie. Setelah mencoba berbagai resep, mulai dari isiannya di tengah mirip lontong isi, hingga isian dicampur dengan mie-nya, akhirnya dapatlah resep arem-arem mie sebagai berikut:

Selengkapnya dapat dibaca pada artikel berikut (klik) : Arem-arem Mie Solusi Bekal yang Gurih dan Nagih!

Resep Iga Masak Pindang Khas Ponorogo by HM Zwan


Iga Masak Pindang Khas Ponorogo. Ada yang pernah membuatnya? 

Bagi Food Blogger Mbak HM. Zwan, Iga Masak Pindang Khas Ponorogo adalah salah satu menu favorit saat pulang ke rumah ibu mertuanya di Ponorogo. 

Daging dan iga sapi atau kambing yang dibumbui dengan kluwak lalu dicampur dengan tumbukan kelapa sangrai membuat rasa makanan tersebut menjadi unik, khas dan nikmat. 

Lalu, yang menjadi tanda tanya, bumbu pindang seperti apa yang dimaksud di masakan khas Ponorogo ini? Apakah seperti pindang ikan khas Palembang? Atau yang lain? 

Ternyata bumbu pindang yang dimaksud kali ini adalah bumbu pindang khas Ponorogo Jawa Timur. Penampakannya sama dengan rawon, masakan yang berwarna hitam pekat. Bedanya kalau pindang ada campuran kelapa sangrai yang ditumbuk halus. 

Ada dua jenis pindang, yaitu basah berkuah seperti rawon dan kering yang tidak berkuah. Biasanya dinikmati dengan nasi saja tanpa sayur, tapi Mbak Hm. Zwan menambahkan cambah kacang hijau ke dalamnya.

Buat yang penasaran ingin tahu Resep Iga Masak Pindang Khas Ponorogo, bisa baca artikel lengkapnya di artikel berikut --> Resep Iga Masak Pindang Khas Ponorogo