7 Warga Food Blogger Indonesia Turut Berkolaborasi dalam Buku Comfort Food Memoirs Bersama Amanda Katili dan Erros Djarot





Amanda Katili Niode bersama Perwakilan Food Blogger Indonesia, Inna dan Utami serta salah seorang anggota Komunitas Menulis Memoar, Partiwi Budiono


Sebuah kejutan ketika Ibu Amanda Katili Niode memberitahukan kepada kami bahwa buku ‘Comfort Food Memoirs dengan Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya’ mendapatkan penghargaan dari The Gourmand World Cookbook Awards. Sebuah penghargaan tingkat dunia dalam bidang kuliner.


Betapa tidak, karena tujuh dari 65 penulis yang menyumbangkan kisahnya dalam buku tersebut merupakan warga Food Blogger Indonesia. Para penulis yang menyumbangkan kisahnya ini berasal dari beragam profesi, mulai dari jurnalis, tokoh politik, budayawan, chef, wirausahawan, penggiat wisata dan pengrajin perhiasan. Antara lain Budayawan Erros Djarot, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Alue Dohong, dan Chef Ragil Imam Wibowo.


Buku yang membagikan resep comfort food tiap penulis ini, terasa sangat dekat dan menggugah karena ditulis dengan membagikan kenangan manis setiap penulisnya. Hingga ibu Amanda mengatakan, “Banyak penulis yang curhat ke saya bahwa mereka menulis sambil menangis.” tuturnya saat bedah buku ‘Comfort Food Memoirs dengan Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya’ di Gedung Gerakan Bhineka Nasionalis, Kamis, 23 Mei 2024 lalu.



Amanda Katili Niode bersama Erros Djarot dan Shri Yogi Lestari pada Bincang Buku ‘Comfort Food Memoirs dengan Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya’.

Tujuh warga Food Blogger Indonesia yang ikut serta pada penulisan buku ini, yaitu: Katerina, Bayu Fitri Hutami, Henny Nursanty, Annie Nugraha, Ovianty, Rina Susanti dan Eko Dony Prayudi. Ini tanggapan mereka ketika ditanya mengenai buku ‘Comfort Food Memoirs dengan Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya’:

Katerina

Comfort Food Memoirs menjadi antologi pertama saya yang bertema makanan. Kebahagiaan dan kebanggaan saya bukan hanya karena buku ini meraih penghargaan Best in the World di ajang 29th Gourmand World Cookbook Awards 2024, tetapi juga karena buku ini mengabadikan kenangan saya memasak dan menikmati pindang patin bersama almarhum nenek saat masih kecil.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada OMAR NIODE Foundation atas kesempatan luar biasa untuk menjadi salah satu kontributor dalam buku Comfort Food Memoirs. Kesempatan ini tidak hanya memberi saya ruang untuk berbagi cerita, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner lokal yang sarat dengan kenangan dan sejarah.

Saya berharap buku ini dan para penulisnya dapat terus menginspirasi dan memberikan manfaat bagi para pembaca. Semoga Comfort Food Memoirs menjadi jembatan untuk melestarikan kuliner lokal tanah air dan membawa cerita-cerita berharga ini kepada lebih banyak orang di seluruh dunia.

Buku setebal 350 halaman yang diterbitkan oleh Diomedia Publishing House ini, diharapkan dapat memberikan wawasan dan kenangan yang berarti bagi setiap pembacanya. Saya percaya bahwa kisah-kisah yang tertuang dalam buku ini akan menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam menghargai dan melestarikan warisan kuliner kita.

Dengan penghargaan dan rasa syukur, saya menyampaikan salam literasi kepada semua pihak yang telah mendukung terwujudnya buku ini.

Salam hangat,
Katerina


Bayu Fitri Hutami


Comfort Food Memoirs, adalah buku antologi berisi cerita makanan yang memberikan kenyamanan saat dikonsumsi dan membangkitkan kenangan masa lalu, serta rasa kehangatan, dan kerinduan pada masa kecil.

Sebagai salah satu penulis yang terlibat dalam Buku Comfort Food Memoirs, saya menuliskan kudapan Bubur Sumsum dengan filosofi makna yang terkandung di dalamnya.

Cerita makanan pada buku Comfort Food seperti menyelami kenangan indah dengan keluarga di masa kecil.

Buat saya pribadi keberadaan Bubur Sumsum yang dikenalkan saat saya masih kecil menjadi media pesan kasih sayang serta perhatian orang tua terhadap buah hatinya.

Terima Kasih saya ucapkan pada Ibu Amanda Katili Niode, Phd selaku editor dan Omar Niode Foundation atas kesempatan yang diberikan untuk bisa menjadi bagian dari Comfort Food Memoirs.

Semoga kehadiran Buku Comfort Food Memoirs dengan Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya bisa membuat hati semua orang bahagia. Selamat membaca.




Henny Nursanty


Pertama kali ikutan nulis untuk buku masak, rasanya spesial banget. Karena di buku Comfort Food Memoirs, saya bisa bercerita dari mana resep cumi asin cabai hijau kecombrang ini berasal dan arti masakan tersebut di hidup saya.

Gak menyangka resep dari almarhumah Mami tercinta bisa mendunia. Makanya saya belikan kakak dan adik-adik saya buku ini, biar mereka bisa ikut nyobain bikin dan merasakan kehadiran Mami saat mereka makan dengan lauk cumi asin ini.

Buku yang dicetak lux dan tebal ini juga ada kisah dan resep keluarga dari 65 penulis lintas profesi lainnya.



Annie Nugraha

Digandeng oleh Komunitas Food Blogger Indonesia @foodbloggeridcommunity OMAR NIODE Foundation telah sukses mengajak dan membangkitkan kenangan saya akan masakan di masa kecil yang begitu menenangkan dan hingga kini sangat berkesan di hati. Masakan itu adalah Pindang Patin Pegagan.

Kenapa saya pilih Pindang Patin? Karena menu khas Sumatera Selatan - daerah kelahiran saya ini -mengingatkan akan budaya PANTAUAN yang ada di kampung/dusun almarhum Ayah saya di Pagaralam. Sebuah desa berudara sejuk, lahan sawah dan kebun kopi yang luas, serta puluhan empang ikan yang ada di setiap hampir sudut desa. Cerita di 1970-an inilah yang akhirnya mengakrabkan lidah saya dengan ikan patin yang kemudian dimasak pindang sebagai bagian dari budaya Pantauan tersebut dan menjadi salah satu kuliner otentik asli Sumatera Selatan.



Ovianty

Setiap perjalanan hidup seorang manusia menyisakan kenangan. Buku Comfort Food Memoirs ini merekam kenangan para penulisnya pada sebuah resep makanan.

Begitu pula saya yang ikut menulis resep 'Pisang Goreng dan Ketan', sarapan khas Bukit Tinggi yang selalu mengingatkan saya pada perjalanan naik bus ke Bukit Tinggi dari Jakarta.

Selamat membaca dan mempraktekkan resep makanannya.


Rina Susanti

Senang sekali menjadi bagian dari buku Comfort food memories, buku yang tdk hanya berisi resep masakan juga kisah di balik setiap resep comfort food penulisnya. Kebanyakan resep di buku ini resep khas daerah-daerah di Indonesia, resep tradisional.




Jalan Melestarikan Resep Masakan

Selain untuk mengisahkan mengenai latar belakang sebuah makanan menjadi Comfort Food, pembuatan buku ini juga merupakan salah satu jalan untuk melestarikan kuliner khas Indonesia. Karena terbukti, setelah 67 tulisan terkumpul, tak sedikit jenis makanan yang sudah sulit ditemui saat ini, bahkan termasuk langka, seperti Gatot dan Tiwul dari Jawa Tengah, dan Kenta dari Kalimantan Tengah.



Beberapa penulis berfoto bersama serta melakukan sesi tanda tangan buku


Hal inilah yang menjadi salah satu alasan The Gourmand Awards mendapuk buku ‘Comfort Food Memoirs dengan Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya’ sebagai "Best of The Best Books of The Past 25 Years" dalam kategori Foreword dan Food Writing.

Berikut kalimat yang disampaikan saat pemberian penghargaan pada 27-29 November 2023 di Riyadh, Arab Saudi:

I am delighted to welcome the release of a new book from Indonesia titled, ‘Comfort Food Memoirs, Comforting Food Stories and Recipes,’ a collaborative effort between Omar Niode Foundation and Diomedia Publishing.

Notably, one of the books published by Omar Niode Foundation has been featured on ‘Best of The Best Books of The Past 25 Years’ by The Gourmand Awards.

This book is an invitation to explore the unexplored, to create the unprecedented. As you ponder upon the last line, may a surge of fresh initiatives and ideas beckon that propels writers and readers into new narratives.

Edouard Cointreau

Gourmand International

Selain itu, tiga tokoh dunia juga memberikan sambutan khusus untuk buku 'Comfort Food Memoirs, Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya', yaitu:
  • Edouard Cointreau, Founder & President, Gourmand World Cookbook Awards.
  • Erik Wolf, Founder & Executive Director, World Food Travel Association
  • Muhamad Mardiono, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan

Buku setebal lebih dari 300 halaman ini akan dihadirkan pada acara Ubud Food Festival yang akan dilangsungkan pada 31 Mei hingga 2 Juni 2024.

Bagaimana Cara Memiliki Buku ‘Comfort Food Memoirs’


Jika kamu hendak memilikinya, terdapat versi ebook dari buku ‘Comfort Food Memoirs dengan Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya’ pada link berikut:


Jika ingin memiliki versi cetak, buku ini dicetak terbatas, jadi harus cepat pesan supaya tidak kehabisan. Pemesanan dapat menghubungi Food Blogger Indonesia melalui DM Instagram @foodbloggercommunity dengan harga Rp. 50.000 untuk 50 pembeli pertama. Namun jangan kuatir jika kamu tidak termasuk 50 pembeli pertama, karena harga buku untuk pembeli berikutnya adalah Rp. 60.000. Harga tersebut belum termasuk ongkir.

Selain itu, kamu juga bisa memperolehnya melalui penerbit Diomedia +62 856-4376-2005. Untuk harga di penerbit, silakan dikonfirmasi terlebih dulu pada nomor tersebut.

Yuk ikut nikmati resep dan kisah di buku Comfort Food Memoirs ini, karena melalui makanan memori tak hanya diingat tetapi juga dirasa.***



Halalbihalal Food Blogger Indonesia, Silaturahminya Para Food Enthusiast








Idul Fitri tiba, saatnya halalbihalal,

Silaturahmi adalah hal yang biasa di Indonesia, tetapi selalu terasa luar biasa saat Syawal tiba. Setiap orang meluangkan waktu untuk bertemu dan berkumpul bermaaf-maafan. Bahkan ajang yang kemudian lebih lazim disebut halalbihalal ini menjadi momen untuk lebih mengenal dan menjalin kedekatan satu sama lain.

Kata halalbihalal terdengar seperti bahasa Arab ya. Padahal halalbihalal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan tradisi yang dibuat di Indonesia.

Ada dua versi asal muasal kata halalbihalal, salah satu versi mengatakan bahwa sekitar tahun 1935-1936 di Taman Sriwedari Solo terdapat lapak martabak asal India yang mempromosikan dagangannya dengan kata-kata ‘martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal’. Sejak saat itu, istilah halalbehalal mulai populer di kalangan masyarakat Solo.

Rabu, 1 Mei 2024 kemarin, Food Blogger Indonesia melangsungkan halalbihalal yang pertama sejak komunitas ini didirikan. Pengurus dan member Food Blogger Indonesia berkumpul di Good Folks, Cikini untuk halalbihalal yang tentunya disertai makan siang dan ngemil.


Sharing session saat halalbihalal Food Blogger Indonesia

Selain itu juga ada sesi perkenalan diri, setelah mengenal lama melalui media blog dan sosial media, kali ini mengenal dengan bertemu langsung. Perkenalan ini sekaligus sharing mengenai apa saja yang biasa dilakukan selain posting urusan makanan dan sharing sudah berapa lama menulis blog, dan ‘sesepuhnya’ adalah Rina Susanti yang menulis sejak 2008!

Tidak semua member baru saling kenal, halalbihalal ini juga jadi ajang nostalgia, kapan pertama kali bertemu. Ada yang bertemu pada pekerjaan blog tertentu, ada juga yang berkenalan pertama kali saat ikut workshop menulis yang diinisiasi oleh Mas Teguh Sudarisman tahun 2014 lalu.


Keseruan sesi doorprize saat halalbihalal Food Blogger Indonesia

Tak ketinggalan, di acara halalbihalal Food Blogger Indonesia ini juga ada acara doorprize yang hadiahnya beragam, mulai dari perlengkapan memasak cantik yang tentunya bisa jadi mood booster saat memasak dan estetik untuk direkam kamera, hingga perhiasan yang dibuat oleh Bu Annie Nugraha yang sudah malang melintang di dunia wire jewelry hingga ke mancanegara.


Beberapa menu Good Folks, Cikini

Acara silaturahmi ini pun diakhiri jelang maghrib, dengan hati lapang dan perut kenyang. Tak salah memilih Good Food Cikini sebagai lokasi pertemuan, posisinya strategis dan mudah di akses dari stasiun kereta membuatnya mudah untuk dijangkau. Pilihan menu yang cukup banyak juga memudahkan kami memilih sesuai selera masing-masing.

Video reels keseruan halalbihalal Food Blogger Indonesia bisa klik di sini ya.

Setelah halalbihalal, akan ada kegiatan apalagi ya di Food Blogger Indonesia? Stay tune terus via blog, Instagram dan TikTok kami ya!